- 29 Shafar 1438 -
Yang mana yang Bodoh ? dan Mana yang Pandai ?
mungkin pertanyaan ini selalu ditanyakan oleh kita, Bagaimana klarifikasi Bodoh dan Pandai ?Setiap hari kita mengenal Klarifikasi seperti ini :
Bodoh berciri-ciri :
- Nilai sekolah buruk
- Ulangan jelek
- Nilai raport ancur
- TIdak mendapat rangking
Pandai berciri-ciri :
- Nilai sekolah bagus-bagus
- Ulangan perfect
- Nilai raport wonderfull
- Rangking selalu bagus..
Misalkan Murid A berbakat bernyanyi dan Murid B berbakat pelajaran, maka mana yang Bodoh dan mana yang Pandai ?
Murid A = Murid Bodoh
Murid B = Murid Pandai
Benarkah hal tersebut ?
Setiap orang tua, murid / guru selalu menilai hal tersebut dan mengecap seorang murid sebagai Pandai dan Bodoh..
Jadi menentukan bodoh dan pandai seperti itu ? Padahal itu salah besar !!!
Murid yang Bodoh dalam syarat tersebut pasti akan mendapat gelar Bodoh karena hal tersebut. Umumnya membuat mereka menjadi :
- Pasrah Bodoh
- Depresi menghadapi tekanan untuk menjadi pandai
- Menjadi nakal
Hal ini terbukti terjadi pada anak yang bodoh dalam klarifikasi tersebut.
Ngga ada yang namanya Murid Bodoh !
Lah ? katanya tadi murid bodoh berciri-ciri seperti yang diatas ?, itu hanyalah pandangan yang sangat SALAH !Mari bersama merubah Pola berfikir kita !
" Semua orang itu Pandai ", namun pada bidangnya masing-masing ...Jadi kita tidak dapat menilai setiap orang / murid dari 1 bidang saja..
Murid A yang bisanya menyanyi, berarti ia Pandai Menyanyi..
Murid B yang bisanya pelajaran, berarti ia Pandai Pelajaran..
Semua memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.. Jadi tidak ada yang namanya Murid BODOH !
Jadi kesimpulannya, Perubahan Berfikir saat ini adalah " Semua orang itu Pandai dalam bidangnya, dan jangan menilai orang dari 1 bidang saja ! "
0 komentar:
Posting Komentar